Harta dan infak yang disimpan hendaknya disedekahkan, kerana tidak akan mendapat kebaikan bagi seorang mukmin yang paling penting dan sempurna sebelum kamu menginfakkannya dengan cara yang baik, tujuan yang benar dan ihklas karena allah.
Dan semua yang telah kamu infakkan sesungguhnya Allah mengetahui segala niat dan tujuan orang tersebut, apakah dia berniat ihklas atau ingin dilihat orang-orang (Riya’), Sekiranya itu dilaksanakan hanya kerana Allah semata, dan pasti allah akan memberi ganjaran kepadanya dengan kebaikan dunia dan yang seterusnya
Salah satu kebaikan yang diajar dalam Al-Qur’an adalah untuk menginfakkan hartanya untuk orang lain, entah itu keluarga, ibu bapanya, atau para sahabatnya.
Salah satu tanda-tanda iman yang sempurna dari seorang mukmin adalah bahawa dia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya. Dan sebagai bukti bahawa dia mencintai saudaranya, dia bersedia untuk menghabiskan hartanya atau sesuatu yang dapat membantu saudaranya. menydekahkan sedikit harta yang kita cintai pasti akan lebih sulit dibandingkan dengan harta yang biasa saja. maka ganjaran yang dia terima akan menjadi lebih besar
Apabila seorang mukmin menafkahkan hartanya kepada saudaranya, pasti akan timbul rasa senang terhadap saudaranya terhadap persaudaraan antara umat Islam. sebagai manusia, kita tidak akan lepas dari bantuan orang lain, pasti setiap orang akan juga membutuhkan bantuan, salah satu amalan yang disukai allah adalah Berinfak.
amalan seseorang yang tidak akan mencabut ganjaran meski ia telah meninggal, walau ketika ia di dunia seperti bekerja, mencari nafkah, membangun sebuah bangunan di rumah, berkebun, dan sebagainya. ketika kita mati bukanlah harta yang dibawa tetapi hanya kain kafan kusut.
semua harta yang telah dikumpulkan tidak akan menyelamatkan seseorang dari siksaan allah swt, kecuali 3 amalan yang tidak akan putus sampai mati. Amalan ini akan terus mengalir ganjaran kepadanya selama masih disampaikan dan dimanfaatkan oleh orang lain.
apabila seorang muslim mati, mereka akan terputus amalannya, kecuali tidak dengan amal 3 amalan yg tidak akan putus ketika seorang muslim meninggal
Amal Jariyah
Ganjaran ganjarannya terus mengalir seperti amal Wakaf, memberikan sesuatu yang berguna kerana allah semata. Sekiranya ia siap ditanya oleh malaikat di alam kubur, ketika semasa hidupnya digunakan untuk berbuat apa.
Ilmu bermanfaat
Pengetahuan tentang cara yang bermanfaat adalah pengetahuan yang diajar kepada orang lain dan diamalkan olehnya. Sekiranya pengetahuan yang telah diajar masih diajar kepada orang lain, ia mendapat ganjaran yang terus mengalir kepadaanya. Pengetahuan yang bermanfaat di sini juga harus menjadi pengetahuan yang baik dan bermanfaat tentang hidupnya, sehingga pengetahuan akan meningkatkan taqwa mereka kepada Allah SWT.
anak soleh
karena dengan doa anak soleh akan membuat kedua orang tuanya terjaga dari siksa neraka, bagaimana ibu bapa yang baik mendidik anak-anaknya di jalan yang betul dan mengajakan tentang perintah-perintah allah dan larangan-larangannya.
Sekiranya seorang hamba selalu mengingat Allah, maka Allah akan mengingat hamba itu. Mengingat Allah dilakukan dengan berzikir di hati dan perbuatan baik dengan niat beribadah kepada Allah.
Sekiranya kita selalu ingat Allah, maka Allah juga akan mengingat hamba-Nya dengan memberikan pahala, pertolongan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan apabila kita diberi kenikmatan, maka jangan lupa untuk sentiasa bersyukur kepada-Nya kerana nikmat itu hanya datang dari Allah semata. Jangan menjadi diantara kamu yang ingkar kepada Allah karena azab Allah sungguh pedih dan menyakitkan.
Salah satu cara untuk sentiasa ingat Allah selalu membaca dzikir setelah sholat. Banyak faedah dari Dzikir, salah satunya Allah akan sentiasa ingat kepada kita. Bukan itu saja, malaikat juga berdoa agar kita mendapat pengampunan dosa oleh Allah SWT.
Seluruh manusia tidak dapat memberi manfaat kepada manusia lain, kecuali dengan izin Allah. Dan manusia sepatutnya meminta ditujukan hanya kepada Allah semata, bukan kepada sesama manusia. Sebab yang dapat memberi manfaat hanya Alah semata.
Oleh karena itu, kepada saudara-saudara muslim, agar selalu ingat Allah SWT. Karena Dia telah memberikan kita semua kenikmatan, dan jangan lupa untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita, walaupun apa yang diberikannya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apa saja yang telah diberikan Allah kepada kita adalah yang terbaik untuk kita. Kerana buruk di mata manusia, tidak semestinya buruk di mata Allah.
Jauhilah semua perkara yang dilarang oleh Allah, tidak fokus mengejar dunia kerana dunia ini bersifat sementara, fokuslah mengejar akhirat karena akhirat lah tempat kita kembali dan tempat hidup selama-lamanya.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang berdoa baginya.” (HR.Muslim)
Dari hadist diatas berarti apabila seseorang mati maka segala apapun akan terputus, kecuali tiga amalan yaitu: yang pertama Sedekah Ilmu Jariyah, sedekah yang sudah kita keluarkan contohnya untuk pembangunan Masjid Rumah Tahfidz dll, Kedua Ilmu yang Bermanfaat, Ilmu yang telah kita amalkan dan kita ajarkan kepada orang lain dan masih digunakan oleh orang tersebut sampai seseorang meninggal, Ketiga Do’a anak sholeh, yaitu do’a yang dibacakan oleh anak anak soleh kepada kita.
Alhamdulillah Yasiindo diberi amanah Rumah untuk tempat Pendidikan TPQ dan RA di Perum Pesona Griya. Rumah tersebut persis disamping Gedung pendidikan sebelumnya(sewa tahunan), keadaan Rumah tersebut membutuhkan Renovasi untuk pembuatan ruangan Kelasnya.
Untuk itu kami mengajak Sahabat untuk ambil bagian berbagi keberkahan Melalui Program #Bantu Renovasi tempat Pendidikan TPQ & RA, Mohon doa restu dan dukungan selanjutnya agar proses Renovasi ini bisa selesai sesuai harapan, agar adik adik Santri yatim dhuafa segera bisa belajar disana.
Semoga Allah berkenan meridhoi niat baik kita dan memberikan kelancaran dan kemudahan Rezeki kita semua untuk turut serta dalam program #Bantu Renovasi tempat Pendidikan TPQ & RA untuk Yatim Dhu’afa.
Anak yatim adalah salah satu perhatian kami. Merawat anak yatim memiliki banyak manfaat dan kebajikan, yang membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita. Kata anak yatim disebutkan 23 kali dalam Al-Qur’an, 8 kali tunggal, 14 kali jamak, dan 1 kali keduanya (mutsanna).
Yatim piatu adalah seorang anak, dan ayahnya meninggal ketika dia belum dewasa. Pada saat yang sama, jika ibu meninggal, anak itu disebut yatim piatu. Al-Qur’an dengan jelas menyatakan bahwa anak yatim adalah orang yang harus dicintai, dirawat, dan dirawat. Allah berfirman dalam hadits keutamaan mencintai anak yatim:
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
Jika anak tersebut belum dewasa, maka disebut yatim piatu. Rasulullah SAW berkata:
“Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).
M. Khallurrahman Al Mahfani mengutip keutamaan mengasuh anak yatim dalam bukunya yang berjudul “Kekuatan Mendoakan Anak Yatim”:
1. Raih Kesempatan Menjadi Sahabat Nabi SAW di Surga
Orang yang mengasuh anak yatim akan masuk surga dan mendekati Nabi Muhammad SAW, sebagaimana mereka mendekati jari telunjuk dengan jari tengahnya.
“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).
2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga
Sekalipun pengasuh anak yatim tidak bisa menjadi pendamping Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia masih bisa dijamin masuk surga. Rasulullah SAW berkata:
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).
3. Mendapatkan predikat Abror (shaleh atau taat kepada Allah)
Keutamaan memelihara anak yatim dan memelihara anak yatim dan fakir miskin adalah tanda dihapuskannya.
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
4. Mendapat pertolongan dari Allah SWT
Membantu anak yatim dalam segala bentuk kepedulian yang tulus berarti membawa pertolongan Tuhan untuk beribadah.
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).
5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat
Merawat atau memelihara anak yatim merupakan kewajiban yang Allah perintahkan dengan jelas melalui kitab-kitab-Nya dan sabda Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda Allah SWT berfirman:
6. Investasi amal untuk akhirat
Salah satu manfaat mengasuh anak yatim adalah investasi amal di akhirat. Rasurula SAW berkata:
“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).
7. Mendapatkan keberuntungan dan menjadi yang terbaik
Dalam konteks amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang perbuatan maksiat), keutamaan menyantuni anak yatim merupakan bentuk ibadah sosial. Perhatikan sabda Nabi Muhammad berikut ini:
“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).
Setiap anak tidak dapat memilih dalam kondisi apa untuk dilahirkan. Tidak ada yang bisa menuntut kondisi orang tua yang lengkap saat lahir, bahkan orang tua pun tidak.
Dengan memuliakan anak yatim, setidaknya kita akan mendapatkan tujuh keutamaan, antara lain mendekatkan diri kepada Rasulullah di surga, melembutkan hati yang keras, memenuhi kebutuhan hidup, dan dilindungi di hari kiamat.