admin • Jun 02 2024 • 194 Dilihat
Sebanyak 50 anak-anak yatim dan dhuafa berkumpul di Yayasan Sejahtera Insani Indonesia untuk mengikuti khitanan massal. Satu persatu anak-anak dipanggil petugas memasuki ruang khitanan. Tampak cemas di wajah anak-anak, karena inilah pengalaman pertama mereka (tentunya).
Sebanyak 6 bilik telah disiapkan dan reaksi anak-anak sebelum dan selama dikhitan berbeda-beda. Ada yang menutup wajahnya saat dikhitan, ada yang sambil main game ponsel, bahkan ada yang menangis histeris walau sudah didampingi ibunya serta Keluarganya disitu. “Harapannya dengan acara ini kami dari Yayasan Sejahtera Insani Indonesia bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat khususnya meringankan Yatim Piatu dhuafa yang ingin mengkhitankan anaknya, Insya Allah Akan terus kami adakan tiap Tahunnya,” kata Pak Indra Perman,M.A selaku Kepala Yasiindo.
Kepala Yayasan juga menyampaikan terima kasih kepada Para Donatur donatur & Masayarakat yang telah bekerja sama dengan atas terselenggaranya acara khitanan massal. “Khitanan ini kami tujukan kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu dan ingin megkhitankan anaknya, dan kami bantu memfasilitasi.
Ini juga wujud empati dan solidaritas kita kepada msayarakat yang kurang mampu mengurangi beban mereka dalam mengkhitankan anaknya,” Seusai dikhitan anak-anak ini diberikan peralatan pasca khitan, obat-obatan, Sarung, bingkisan, uang saku dan nantinya bisa kontrol gratis pasca khitan.
Yuk salurkan Zakat, Infaq atau Shodaqoh Anda melalui Transfer ke:
Bank Muamalat: 3410008962
Bank Mandiri: 1730010008960
Bank BRI: 367301031655533
Khitan, atau sunat, adalah prosedur medis yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh kulit kulup yang menutupi kepala penis. Praktik ini dilakukan oleh berbagai kelompok agama dan budaya di seluruh dunia, termasuk umat Islam, Yahudi, dan beberapa masyarakat tradisional Afrika. Selain alasan religius dan budaya, khitan juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan. Artikel ini akan menguraikan manfaat-manfaat khitan dari perspektif medis dan kesehatan umum.
Penelitian menunjukkan bahwa khitan dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada anak laki-laki. ISK adalah kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak kecil. Dengan menghilangkan kulup, area di sekitar kepala penis menjadi lebih mudah dibersihkan dan mengurangi risiko bakteri berkembang biak di sana.
Khitan telah terbukti mengurangi risiko penularan beberapa penyakit menular seksual (PMS) pada pria. Studi menunjukkan bahwa pria yang telah dikhitan memiliki risiko lebih rendah tertular human papillomavirus (HPV), herpes simplex virus tipe 2 (HSV-2), dan HIV. Penghilangan kulup mengurangi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus, yang secara signifikan mengurangi kemungkinan infeksi.
Meskipun kanker penis merupakan penyakit yang jarang terjadi, khitan telah dikaitkan dengan penurunan risiko terkena kondisi ini. Kulup yang tidak dikhitan dapat menjadi tempat penumpukan smegma, zat yang dapat menyebabkan iritasi kronis dan berkontribusi pada pengembangan kanker penis. Dengan melakukan khitan, risiko ini dapat diminimalkan.
Khitan mempermudah pria untuk menjaga kebersihan genital mereka. Kulup dapat menjebak kotoran, bakteri, dan smegma, yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan iritasi. Dengan tidak adanya kulup, membersihkan kepala penis menjadi lebih sederhana dan lebih efektif, sehingga mengurangi kemungkinan infeksi dan iritasi.
Bagi banyak komunitas, khitan adalah bagian penting dari tradisi agama dan budaya. Dalam Islam, khitan dianggap sebagai tindakan penyucian dan kebersihan yang penting. Dalam Yahudi, khitan adalah tanda perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya yang dilakukan pada hari kedelapan setelah kelahiran anak laki-laki. Praktik ini juga memberikan identitas sosial dan religius yang penting dalam komunitas yang melakukannya.
Bagi mereka yang hidup dalam komunitas di mana khitan adalah norma, menjalani prosedur ini dapat menghindari perasaan terasing atau berbeda dari kelompok sebaya mereka. Dalam beberapa kasus, khitan dapat memberikan perasaan penerimaan sosial dan identitas yang kuat, yang dapat berdampak positif pada kesehatan mental.
Khitan bukan hanya praktik yang dilakukan karena alasan agama atau budaya, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan. Dari mengurangi risiko infeksi hingga meningkatkan kebersihan genital, khitan menawarkan sejumlah keuntungan yang dapat meningkatkan kualitas hidup seorang pria. Namun, seperti semua prosedur medis, khitan harus dilakukan dengan teknik yang steril dan oleh profesional yang berpengalaman untuk memastikan keamanan dan kesehatan jangka panjang.
Dengan memahami manfaat-manfaat ini, kita dapat melihat bahwa khitan adalah lebih dari sekadar tradisi; itu adalah praktik yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan pria secara keseluruhan.
Assalamu'alaikum warrohmatullohi wabarokatuh. Kami dari Yayasan Sejahtera Insani Indonesia (Yasiindo) mengajak bagi pembaca yang berkenan untuk memberikan donasi dan dukungan bagi kegiatan kami melalui No. Rekening Yayasan yangada klik disini ! Terimakasih.
Dokumentasi Belanja Pembagian perlengkapan sekolah dari Program Pendidikan Dinas Sosial Untuk adik-a...
Alhamdulillah A’la ni’matillah Pada Video kali ini kami melaporkan Kegiatan rutin dihari...
Alhamdulillah A’la ni’matillah Pada Video kali ini kami melaporkan Kegiatan rutin dihari Jumat yang penuh barokah Yaitu Santunan Yat...
Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh paling penting dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, serta se...
Sebanyak 50 anak-anak yatim dan dhuafa berkumpul di Yayasan Sejahtera Insani Indonesia untuk mengikuti khitanan massal. Satu persatu anak-anak d...
Umar bin Khattab, yang dikenal sebagai Umar al-Faruq, adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling berpengaruh dan dihormati dalam se...
Usman bin Affan adalah salah satu dari empat Khalifah Rasyidin dan sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah ringkasan sejarah hidupnya...
No comments yet.