Tag: Yayasan Sosial

Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Menguap

Seseorang yang menguap terutama ketika doa diucapkan untuk mempertahankannya sebagaimana ia bisa. Termasuk juga ketika menguap ia harus menghentikan bacaan shalatnya sehingga tidak akan melewatkan sebagian huruf atau ayat al qur’an. Tentu saja diketahui bahwa membaca al-Fatihah adalah salah satu rukun shalat, wajib bagi setiap orang yang shalat untuk membacanya dan memperhatikan bacaannya.

Jika dia tidak membaca bahkan jika itu hanya satu huruf saja, atau membaca huruf-huruf yang harus ditasydid, tetapi dia tidak mentasydidkannya, atau bahkan kesulitan membacanya sehingga mengubah makna, dan tidak akan jatuh Kesalahan ini maka shalatnya tidak sah.

Banyak Muslim berpikir bahwa menguap adalah kasus umum serta orang yang merasakan kantuk, kelaparan atau sesuatu yang lainnya. menguap disebabkan oleh beratnya beban tenaga kerja dirimu yang akan mengakibatkan kelalaian, malas dan jelek pemahaman tentang seseorang. menguap adalah kasus yang buruk karena membawa ke dalam perkara yang tidak disukai allah serta dibenci oleh Syari’at dalam bentuk sikap malas dan lalai dan kesalahpahaman yang disebutkan.

Adab Menguap Dalam Islam

1.Menutup mulut dengan tangan

Karena menguap adalah sesuatu yang dibenci oleh Syari’at, Syaitan akan menyukainya. terbukanya mulut karena sesuatumerupakan jalan masuknya syetan dan dibenci oleh syari’at, Syaitan dapat memasuki tubuh manusia di depannya. Karena itu, Shari’at memerintahkan kita untuk menutup mulut ketika menguap.

2.Menahan Diri dari Menguap

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah memerintahkan kita untuk menahan diri dari menguap sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Menguap berasal dari syaithan. Apabila salah seorang dari kalian menguap, hendaknya ia melawan semampunya. Jika dia sampai berucap ‘hah’ (tatkala menguap) maka syaithan akan tertawa karenanya.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad)

Bantu Renovasi Kelas TPQ & RA

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang berdoa baginya.” (HR.Muslim)
 
Dari hadist diatas berarti apabila seseorang mati maka segala apapun akan terputus, kecuali tiga amalan yaitu: yang pertama Sedekah Ilmu Jariyah, sedekah yang sudah kita keluarkan contohnya untuk pembangunan Masjid Rumah Tahfidz dll, Kedua Ilmu yang Bermanfaat, Ilmu yang telah kita amalkan dan kita ajarkan kepada orang lain dan masih digunakan oleh orang tersebut sampai seseorang meninggal, Ketiga Do’a anak sholeh, yaitu do’a yang dibacakan oleh anak anak soleh kepada kita.
 
Alhamdulillah Yasiindo diberi amanah Rumah untuk tempat Pendidikan TPQ dan RA di Perum Pesona Griya. Rumah tersebut persis disamping Gedung pendidikan sebelumnya(sewa tahunan), keadaan Rumah tersebut membutuhkan Renovasi untuk pembuatan ruangan Kelasnya.
 
Untuk itu kami mengajak Sahabat untuk ambil bagian berbagi keberkahan Melalui Program #Bantu Renovasi tempat Pendidikan TPQ & RA, Mohon doa restu dan dukungan selanjutnya agar proses Renovasi ini bisa selesai sesuai harapan, agar adik adik Santri yatim dhuafa segera bisa belajar disana.
 
Semoga Allah berkenan meridhoi niat baik kita dan memberikan kelancaran dan kemudahan Rezeki kita semua untuk turut serta dalam program #Bantu Renovasi tempat Pendidikan TPQ & RA untuk Yatim Dhu’afa.
 
Kirim donasi anda, silahkan klik link disini.
 

Pertanda Matinya Hati

Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk menjaga kebersihan dan kesucian hati. Bahkan hati harus dijaga dari macam-macam penyakit hati yang dapat merusak manusia.

Syekh Ibnu Atha’illah dalam Kitab Al-Hikam menerangkan bahwa tanda matinya hati seseorang, salah satu tandanya yaitu tidak merasa sedih saat meninggalkan amal baik dan tidak mengerjakan kewajiban. Serta tidak menyesal setelah berbuat dosa.

“Salah satu tanda matinya hati yaitu jika tidak merasa sedih atau susah karena ketinggalan melakukan suatu amal perbuatan baik dan kewajiban. Serta tidak menyesal jika telah berbuat dosa atau perbuatan melanggar.” (Syekh Ibnu Atha’illah)

Terlalu Sibuk Urusan Dunia Hingga Lupa Sholat

Sebagai umat muslim seharusnya kita tahu bahwa shalat merupakan rukun islam yang ke 2, maka dari itu kita sebagai umat muslim sudah seharusnya melakukan nya, wajib hukumnya. Shalat juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT melalui firman nya yang artinya:

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah – ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut [29]: 45).

Jelas dalam ayat tersebut bahwa Allah menyuruh kita untuk shalat, dan dalam ayat tersebut pula disebutkan manfaat daripada shalat yang kita kejakan yaitu mencegah kita dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Lantas mengapa ada beberapa dari kita yang masih lalai hingga meninggalkan shalat?

Begitu banyak perintah-Nya di dalam Al-Qur’an yang menyuruh kita untuk shalat. Shalat juga merupakan tiang agama, maknanya apabila baik shalatnya maka baik pula seluruh amalannya. Shalat juga adalah amalan yang pertama kali dihisab di hari kiamat nanti.

Jangan Lelah untuk Berbagi Rezeki

yasiindo1

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(Q.S. Al-Baqarah(2): 261.

Ayat diatas menjelaskan perumpamaan dari orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Menafkahkan disini bermakna menggunakan harta kita untuk dimanfaatkan dalam beribadah kepada Allah SWT, contohnya seperti sodaqoh, zakat, infaq dsb.

Nilai yang sudah kita keluarkan diumpamakan benih yang mengeluarkan 7 bulir, dan setiap bulirnya terdapat seratus biji, Masya Allah. Dengan baiknya Allah SWT melipat gandakan kebaikan apa yang telah dikeluarkan oleh siapa saja yang Dia kehendaki.

Setelah kita tau hasil yang didapat apabila menafkahkan harta kita dijalan Allah, masih enggan kah kita melakukan nya? Bagi yang sudah melakukan semoga diberi kemudahan agar bisa melaksanakan nya terus menerus serta rutin. Semoga kita semua bisa dan mampu untuk melakukan kebaikan serta ikhlas dalam melakukannya aamiin aamiin yaa rabbal ‘alamin.

https://www.youtube.com/watch?v=H0OnQljA5r8

 

Perlu bantuan kami, Chatt kami sekarang

Kami siap membantu Anda, jangan ragu hubungi kami

Customer Support

Aa Aman

Online

Customer Service

Yasiindo

Online

Aa Aman

Hi, What can i do for you? 00.00

Yasiindo

Assalamu'alaikum, Ada yang bisa kami bantu? 00.00